WELCOME TO THE BLOG SUTRISNO MBAH NDO

Tuesday, January 8, 2013

Candi Penampihan

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم





Disamping wisata alam, Kabupaten Tulungagung juga memiliki obyek wisata sejarah, salah satunya adalah Candi Penampihan. Candi Penampihan masih berada di Kecamatan Sendang, tepatnya di desa Geger. Untuk menuju lokasi tersebut dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat.Pada Candi berteras yang dilindungi pohon Kalpataru Purba ini, terdapat lempengan prasasti Raja Balitung abad IX yang menyebutkan adanya asrama empat kasta, yakni, patung Kili Suci, Asmorobangun, patung Padi, dan Tirta Amerta yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Mengenai asal-usul nama berawal dari kisah seorang pembesar dari Ponorogo yang jatuh hati dengan putri dari Kediri. Ternyata lamarannya ditolak kalaupun diterima ada begitu banyak permintaan. Dari Kediri pulang kemudian mampir di daerah ini. Menggunakan sebagai tempat pemujaan dan menyepi. “ Penampihan" artinya penolakan.

Candi Penampihan memang berfungsi sebagai tempat pemujaan. Candi Hindu ini memiliki 3 teras dengan posisi Candi utama terletak di bagian paling atas. Bentuknya seperti timbunan padi sebagai perlambang kemakmuran. Candi lain bentuknya seperti kura-kura yang dikelilingi arca naga. Mengenai candi yang susunannya berbentuk Kura-kura melambangkan perwujudan dewa-dewa Wisnu. Awalnya di atas candi ada arca Bima namun hilang. Teras kedua untuk antri. Sedangkan di teras ketiga terletak prasasti. “Prasasti ada di bagian bawah. Dulunya ada arca Dwarapala namun arca tersebut hilang di tahun 2000an. Di sebelah utara dulu ada relief dengan menggunakan 3 ekor Gajah. Ada gambar hewan-hewan yang hidup di daerah ini seperti kera, burung, ular, ayam hutan.

Prasasti tersebut bernama prasasti Tinulat. Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno.Dari cerita yang tertulis di prasasti, candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad 9 hingga 10 pada era kerajaan Mataram Hindu semasa era pemerintahan Dyah Balitung. Tersebut juga nama Mahesa Lalaten namun tiada ada sumber yang cukup mengenai siapakah sosok tersebut.Disebut juga kisah seorang Raja Putri. Diperkirakan raja putri tersebut adalah Dewi Kilisuci, Seorang raja putri dari Kediri.

Candi ini menjadi tempat pemujaan mulai era Mataram Hindu, Singosari, Kediri hingga Majapahit. Di prasasti tersebut tercatat juga nama Wilis yang kemudian dikenal menjadi nama Gunung Wilis.Wilis sendiri artinya hijau, subur.




No comments:

Post a Comment