بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Ketoprak adalah drama tradisional yang tumbuh
dan berkembang pesat di kota Tulungagung dan ketoprak yang masih tenar dan terkenal di kalangan masyarakat sampai
saat ini adalah Ketoprak Siswo Budoyo.
Barangkali Ketoprak Siswo Budoyo yang di pimpin
oleh Ki Siswondo ini merupakan ketoprak pertama yang menggunakan teknik salto
ke belakang, yang benar-benar membutuhkan keterampilan khusus. Endang
Wijayanti, mantan primadona Siswo Budoyo dan istri kedua Ki Siswondo, mengaku
sering diminta sang pemimpin menemaninya mencari ide dan mengembangkan inovasi.
Ia sering diajak ke bioskop untuk menggali cerita
baru dan mempelajari kisah sejarah dan pewayangan. Prinsipnya, Siswo Budoyo
tahu dan peka terhadap apa yang dibutuhkan penonton. Tak hanya teknik
penyajian, cerita yang disajikan Siswo Budoyo pun inovatif. Di saat-saat
tertentu, mereka menggelar lakon Tutur Tinular, Pedang Naga Puspa, Saur
Sepuh, dan film laga lokal yang sedang ngetop masa itu. Pendek kata,
Ki Siswondo ingin, siapa pun yang menyaksikan pementasan Siswo Budoyo akan
merasa seperti di dalam gedung bioskop menonton film teknik tinggi. Sayangnya,
kreasi dan imajinasi seperti itu kini harus membentur kenyataan sejarah. Hanya
dengan di rumah menyaksikan televisi, orang kini bisa menikmati perkelahian
yang hidup dan cerita tradisional kolosal serupa, tanpa harus bepergian. Seni
panggung, seperti juga bioskop, kini tinggal kenangan tentu juga dengan penuh
harapan bisa muncul kembali.